Sabtu, 31 Agustus 2019

IBUKOTA HARUS PINDAH


MENGAPA IBU KOTA HARUS PINDAH ? TINJAUAN MITOS dan HISTORIS

Tahukah anda bahwa angka 5 dan angka 7 memainkan peranan penting dalam kehidupan orang Indonesia khususnya suku Jawa ? Dan kebetulan Presiden Jokowi adalah Wong Jowo nDeles...

Hari Senin 26 Agustus 2019 yang lalu Presiden Jokowi mengumumkan bahwa Ibu Kota RI akan dipindah ke Kalimantan Timur dan mulai ditempati tahun 2024. Banyak yang bertanya : mengapa harus pindah dan mengapa harus dimulai sekarang ? Kali ini kita coba membedah mengapa Ibu Kota bakal pindah, dari sisi Mitos dan Historis. Dan hal ini ada kaitannya dengan angka 5 dan angka 7 yang disakralkan masyarakat suku Jawa.

Angka 5 yang pertama2 dipergunakan untuk jumlah hari, lazimnya disebut hari pasaran. Terdiri dari 5 hari, Kliwon Legi Pahing Pon Wage. Mengapa demikian ? Disebut hari pasaran karena jaman dulu suatu wilayah akan membuka pasarnya secara bergiliran dalam 5 hari diatas. Sebuah prinsip keadilan sosial. Saat ini ada contohnya. Anda lihat Pasar Senen, Pasar Minggu, Pasar Rebo, Pasar Jumat... ada di wilayah yang berbeda di jakarta. Itu adalah adaptasi budaya jawa yang disesuaikan dengan sistem eropa. 

Kemudian setelah datangnya agama Islam ke Pulau Jawa maka angka 5 meningkat derajatnya karen merupakan Rukun Islam. Nah makin keren aja angka 5.

Kini di jaman modern maka angka 5 dipatenkan di Indonesia menjadi dasar negara. Pancasila. Anda berani mengubah dasar negara jadi 6 ? Wah, akan berhadapan dengan pasukan berkaos Saya Pancasila, Saya Indonesia, NKRI Price Die....

Bagaimana angka 7 ? Angka 7 dipercaya akan membawa keberuntungan atau kesialan untuk hidup anda. Jika anda kaya banget maka kekayaan anda diramalkan tidak akan habis selama 7 turunan. Tapi jika anda kurang ajar maka anda akan disumpahin 7 turunan juga.

Orang Jawa juga paling ingat keturunan Trahnya hanya sampai ke.7, dengan urutan sebagai berikut :
Keturunan ke-1. Anak
Keturunan ke-2. Putu, dalam bahasa Indonesia disebut cucu
Keturunan ke-3. Buyut, dalam bahasa Indonesia disebut cicit
Keturunan ke-4. Canggah
Keturunan ke-5. Wareng
Keturunan ke-6. Udhek-udhek
Keturunan ke-7. Gantung siwur

Masuknya agama Islam perhitungan hari berjumlah 7 dalam bahasa Arab yang diserap dalam bahasa Melayu dan bahasa Jawa yakni 
Ahad (Minggu) - Minggu
Isnain (Senin) - Senen
Tsalasa (Selasa) - Seloso
Arbaa (Rabu) - Rebo
Khomsa (Kamis) - Kemis
Jamaah (Jumat) - Jumuah
Asabti (sabtu) - Setu

Maka orang Jawa membuat modifikasi maha dahsyat yakni jika hari pasaran (5) bertemu hari islam (7) jika dikalikan akan berjumlah 35 hari. Itu disebut selapanan. Maka setiap 35 hari jiwa manusia harus diperbaharui dengan doa2 lebih khusus mengingat bertemunya pasaran dari hari.

Nah, percaya atau tidak ternyata sejak.dulu sejarah kekuasaan di Pulau Jawa dalam satu dinasti tidak pernah lebih lama dari 7 orang Raja atau Penguasa. Setelah itu kekuasaan dinasti itu sudah hilang pamornya.dan beralih ke dinasti lain. Biasanya keturunan dinasti yang tetap diam ditempat lama akan turun derajat jadi wilayah bawahan / vasal.

Bukan kebetulan jika Presiden Jokowi sekarang adalah Penguasa ke 7 dari Republik Indonesia. Mungkinkah beliau mendapat wisik atau mendapat masukan dari ahli2 kejawen sehingga berketetapan untuk memindahkan ibu kota ? Sehingga dengan pindah ibu kota maka akan muncul Dinasti / Orde yang baru, generasi yang baru, yang akan membawa Indonesia menuju kejayaan tahun 2045..Karena mungkin.jika.tidak pindah ibu kota maka Republik akan hilang pamornya. Bahkan.menjadi negara "taklukan" adikuasa..walahualam...

Demikian istimewanya angka 5 dan angka 7 dalam kehidupan orang Jawa.

Yuuk kita simak.daftar Raja2 di jawa yang setiap dinastinya hanya sampai 7 turunan saja...

KERAJAAN SINGASARI
Wangsa Rajasa

Ken Arok membunuh Tunggul Ametung (akuwu Tumapel) mengambil istrinya Ken Dedes, kemudian melakukan serangkaian penaklukan untuk mempersatukan wilayah2 eks kerajaan Kediri dan Daha serta mendirikam Kerajaan Singasari yang berpusat di sekitar Malang.

1.Ken Arok (Sri Rajasa Amuwarbhumi) (1222–1227)
2.Anusapati (1227–1248)
3.Tohjaya (1248)
4.Wisnuwardhana (Ranggawuni) (1248–1254)
5.Prabu Kertanagara (1254–1292)

Lama dinasti : 70 tahun

Kemudian terjadi huru hara datangnya pasukan Kubilai Khan ke tanah Jawa dan dengan tipu muslihat Raden Wijaya (salah satu menantu Prabu Kertanagara) akhirnya mereka dapat diusir kembali. Kemudian Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Ibukota pindah ke daerah Mojokerto 

KERAJAAN MAJAPAHIT
Wangsa Rajasa

1. Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) (1293–1309)
2. Jayanagara (1309–1328)
3.Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328–1350; Ratu pertama)
4.Hayam Wuruk (Rajasanagara) (1350–1389)
5.Wikramawardhana (1390–1428)
6.Suhita (1429–1447)
7.Dyah Kertawijaya / Brawijaya I (1447–1451)

Lama dinasti : 158 tahun

Mulai pengaruhnya digantikan salah satu putranya Raden Patah (Demak) dan pusat kerajaan pindah ke Demak

KESULTANAN DEMAK & PAJANG
Wangsa Raden Patah

1.Raden Patah (1475-1517)
2. Adipati Unus (1518–1520)
3. Sultan Trenggana (1521–1545)
4.Susuhunan Prawata (1546–1548)

Susuhunan Prawata dibunuh oleh menantunya yakni Arya Penangsang. Secara umum Arya Penangsang tidak diakui sebagai susuhunan dan mengalami perang saudara hingga dikalahkan oleh menantu yang lain yakni Pangeran mas Karebet. Keraton dipindah ke kadipaten Pajang

5.Sultan Hadiwijaya/Mas Karebet (Jaka Tingkir) (1549–1582)
6.Sultan Arya Pangiri (1583–1586)
7.Pangeran Benawa (1586–1587)

Lama dinasti : 112 tahun

Pangeran Benawa selanjutnya mengakui kedaulatan daripada Panembahan Senopati yang mendirikan kerajaan Mataram baru di Kotagede, Yogyakarta.

KERAJAAN MATARAM BARU
Wangsa Senopati

1.Panembahan Senopati (1584 - 1601)
2.Panembahan Hanyakrawati (1601 - 1613)
3.Panembahan Arya Martapura (1613 - 1613)
4.Sultan Agung (1613 - 1645)
5.Sunan Amangkurat 1 (1646 - 1677)
6.Sunan Amangkurat 2 (1677 - 1703)
7.Sunan Amangkurat 3 (1703 - 1705)

Lama dinasti : 120 tahun

Beralih ke dinasti Pakubuwana 1 dst yang tidak sepenuhnya merdeka karena sudah mulai melakukan kontrak politik dengan VOC. Dilanjutkan Perang Saudara sehingga 45 th kemudian Mataram baru pecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta

Setelah itu kerajaan2 di Pulau Jawa sepenuhnya berada dalam pengaruh kekuasaan VOC dilanjutkan Administrasi kolonial Hindia Belanda

Sampai di tahun 1945 Republik Indonesia lahir dan diproklamasikan di Pulau Jawa

REPUBLIK INDONESIA I
Wangsa Jakarta

1. Soekarno (1945 - 1967)
2. Soeharto (1968 - 1998)
3. Bachrudin Jusuf Habibie (1998 - 1999)
4. Abdurrahman Wahid (1999 - 2001)
5. Megawati Soekarnoputri (2001 - 2004)
6. Susilo Bambang Yudhoyono (2004 - 2014)
7. Joko Widodo (2014 - 2024)

Lama wangsa : 79 tahun

Kekuasan beralih ke Republik Indonesia II Wangsa Paser Kutai mulai 2024 insyaAllah

Jadi Kesimpulannya secara mitos historis ibu kota harus pindah karena penguasanya sudah nomer urut ke 7. Jika tidak maka Republik Indonesia akan hilang pamornya.

Nah, silakan anda cerna dengan keyakinan masing2. Berdoa dimulai....

Sekian dan Terima kasih.

Sumber data : wikipedia et cetera

🙏🙏🙏