Rabu, 03 Juli 2019
SAWANG SINAWANG
"SAWANG SINAWANG" dan Falsafah Indahnya
● Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, eehhh Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.
● Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, eehhh Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.
● Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, eehhh Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya.
● Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, eehhh Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya".
● Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, eehhh Ternyata ia selalu tunduk pada Sang Pencipta untuk bergantung.
● Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain.
Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku. Tapi rejekiku tahu dimana diriku.
● Dari lautan biru, bumi dan gunung, Sang Pencipta telah memerintahkannya menuju kepadaku.
● Sang Pencipta menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku.
● Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Yang Di Atas.
● Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Sang Pencipta, adalah kekeliruan berganda.
● Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
● Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..untuk berbagi bersama sifakir & simiskin.
● Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya..
..::Ikhtiar itu perbuatan.
..::Rejeki itu kejutan.
● Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak.
"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik".
#SubhanAllah
Semoga Bermanfaat...