Selasa, 02 Juli 2019

ISILAH HIDUP INI DENGAN SESUATU YANG TERBAIK


Seorang Guru, di depan siswanya memulai materi pelajaran dengan menaruh toples yang bening dan besar di atas meja.

Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi.
Beliau bertanya: "Sudah penuh?"
Siswa menjawab: "Sudah penuh".

Ooooo tunggu... Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya memasukkannya ke dalam toples tadi.
Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tidak muat lagi.
Beliau bertanya: "Sudah penuh?"
Siswapun menjawab: "Sudah penuh".

Kemudian sang guru mengeluarkan pasir pantai dan memasukkan nya ke dalam toples yang sama.
Pasir pun mengisi sela2 bola dan kelereng hingga tidak bisa muat lagi.
Semua sepakat kalau toples sudah penuh dan tidak ada yang bisa dimasukkan lagi ke dalamnya.

Tetapi, terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sudah penuh dengan bola, kelereng dan pasir itu.

Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa: "Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti toples. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya."

Bola tenis adalah hal2 besar dlm hidup kita, yakni tanggung-jawab terhadap Allah, orang tua, istri/suami, anak2, serta sandang, pangan, papan dan kesehatan.

Kelereng adalah hal2 yg penting, seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

Pasir adalah yg lain2 dlm hidup kita, seperti olah raga, rekreasi, Facebook, WA, dll.

Jika kita isi hidup kita dgn mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng dan bola tennis tdk akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dgn rekreasi dan hobby, sementara Allah dan keluarga terabaikan.
Naudzubillah mindzalik.

Jika kita isi dgn mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dari hal2 yg besar dan penting hingga hal2 yg menjadi pelengkap.

Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas dan bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".

Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yg mau bertanya?"
Semua siswa terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.
Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi...?"

Sang guru menjawab sebagai penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa masih bisa disempurnakan dgn bersilaturahim sambil "minum kopi"... dgn tetangga, teman, kerabat, sahabat yg hebat. Dan jangan lupa sahabat lama".

Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan, tidak saling mencurigai, tidak saling suudzon, tidak saling ghibah apalagi fitnah, tidak saling menyakiti, tdk saling menjatuhkan demi jabatan... tetapi saling mengingatkan dlm kebaikan dan taqwa, siapa tahu nanti teman kita itu yg akan mengangkat kita dari neraka dg izin Allah... Betapa indahnya hidup ini.

Ngopa ngopi,,,ayo ngopi👍