Jumat, 14 Juni 2019

JANTUNG SUFI

Meditasi Jantung Sufi

Praktek ini, yang disebut Jikr-e-Sirr atau Wakoof Kulbi (kesadaran Hati), adalah jenis jikr (zikir Allah). Ini adalah salah satu dari dua praktik utama Sufi Naqshbandi .

Bagi para Yogi, jantung spiritual ( chakra anahata ) ada di tengah dada, di bawah tulang dada. Beberapa — seperti Ramana Maharshi dan beberapa teks Tantra — berbicara tentang hati spiritual sebagai berbeda dari chakra jantung, dan menyebutnya hridaya , mengatakan itu ada di sisi kanan dada. Tetapi menurut para Sufi, hati spiritual berada di tempat yang sama dengan hati fisik (di sebelah kiri).

Berikut langkah-langkah untuk teknik ini:

Mulailah dengan mengumpulkan energi Anda yang tersebar, membawa mereka dari dunia luar kembali ke diri Anda. Tetaplah pikiran dan indera sehingga Anda dapat langsung mengalami realitas batin.
Fokuskan perhatian Anda secara intens pada tempat di mana jantung fisik berada, sampai Anda melupakan semua tentang diri Anda. Keadaan pelupaan diri ini dianggap sebagai jalan lurus menuju Yang Tak Terbatas.
Langkah ketiga bervariasi, menurut sumber dan sekolah sufi. Berikut beberapa variasi:

Cobalah untuk mendengarkan detak jantung dalam bentuk nama Yang Mahakuasa. Seiring waktu, seseorang mulai mendengarkan suara detak jantung bahkan selama kehidupan sehari-hari.
Lakukan zikir (pengulangan mantra Allah ).
Teruslah berpikir tentang Tuhan atau guru spiritual seseorang.
Dalam ketiga variasi di atas, jaga perhatian Anda terfokus pada pusat jantung, dan secara simultan menumbuhkan perasaan cinta untuk Kekasih.

Dalam beberapa tradisi yang lebih esoteris, dikatakan bahwa guru mentransmisikan kekuatannya kepada murid ( tavajjoh atau tawajjaha ), dan yang membangkitkan hati spiritualnya, yang kemudian dipenuhi dengan cinta. Hanya setelah ini terjadi, latihan ini benar-benar efektif.

Latihan ini dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring, dan panjang yang disarankan setidaknya setengah jam.

Tahap pertama dalam meditasi ini adalah membangkitkan perasaan cinta, yang mengaktifkan cakra jantung. Ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang paling sederhana adalah memikirkan seseorang yang kita cintai. Ini bisa menjadi Tuhan, Yang Terkasih yang agung. Tetapi seringkali pada mulanya Tuhan adalah sebuah gagasan daripada kenyataan hidup di dalam hati, dan lebih mudah untuk memikirkan seseorang yang kita cintai, seorang kekasih, seorang teman.

Cinta memiliki banyak kualitas berbeda. Bagi sebagian orang perasaan cinta adalah kehangatan, atau rasa manis, kelembutan atau kelembutan, sementara bagi yang lain perasaan cinta adalah kedamaian, ketenangan, atau keheningan. Cinta juga bisa datang sebagai rasa sakit, sakit hati, rasa kehilangan. Namun , cinta datang kepada kita, kita membenamkan diri dalam perasaan ini; kita menempatkan diri kita dalam cinta di dalam hati.

Ketika kita telah membangkitkan perasaan cinta ini, pikiran akan datang, mengganggu ke dalam pikiran kita — apa yang kita lakukan sehari sebelumnya, apa yang harus kita lakukan besok. Kenangan melayang, gambar muncul di depan mata pikiran. Kita harus membayangkan bahwa kita mendapatkan setiap pikiran, setiap gambar dan perasaan, dan menenggelamkannya, menggabungkannya ke dalam perasaan cinta.

Setiap perasaan, terutama perasaan cinta, jauh lebih dinamis daripada proses berpikir, jadi jika seseorang melakukan ini dengan baik, dengan konsentrasi penuh, semua pikiran akan hilang.
Tidak akan ada yang tersisa.