Selasa, 18 Juni 2019

SPRITUAL YANG MENJEBAK


ShamMind - The Art Of SUWUNG.

Berbagai macam bentuk-bentuk konsep spiritual yang di-SOP-kan sebagai jalan agar bagaimana mendapatkan pencerahan spiritual, lebih sering membelenggu dari pada membebaskan. Padahal.. pada prinsipnya spiritual itu semestinya membebaskan. Bukan membelenggu.

Mengapa demikian bisa terjadi? Muatan fikiran yang kemudian menjadi pondasi dalam berfikir. Muatan yang memenuhi fikiran inilah yang membuat kita terjebak pada aturan-aturan.. cara.. teknik.. hingga fikiran menjadi penuh oleh muatan dan tak mampu menampung muatan lainnya.

Saya tidak bilang bahwa setiap konsep adalah salah. Tidak!! Sebab.. dalam perjalanan untuk menemukan KESADARAN MURNI, tidak ada salah dan benar. Segalanya adalah proses dan tak ada hasil akhir, sampe mati. Tetapi.. bila bentuk konsep menjadi muatan yang memenuhi fikiran.. perjalanan menjadi terlambatkan. Karena fikiran tak mendapatkan pelajaran dari hal-hal buruk dan salah menurut fikiran itu sendiri. Fikiran menolak itu. FIKIRAN TERTUTUP.

Bagi anda yang pernah membaca novel MIYAMOTO MUSHASHI karya Oiji Yoshikawa.. (tolong ralat nama pengarangnya bila salah) berangkat dari kisah nyata, seorang pendekar yang tak punya guru pedang dan tak pernah masuk perguruan pedang manapun. Belajar pedang autodidak hanya dari pengalaman. Dia hanya punya guru spiritual TAKUAN, tapi bukan guru pedangnya. Menjadi pendekar tak terkalahkan sampai akhir hayatnya dan justru mendapatkan PENCERAHAN SPIRITUAL, menemukan KESADARAN MURNI nya dari JALAN PEDANG. Pada masa itu.. semua jagoan pedang hanya memakai 1 pedang. Tapi konsep yang menjadi turun temurun ini dia labrak. Dia menciptakan jurusnya sendiri. Jurus 2 pedang yang tanpa jurus.

Dan.. dari cerita ini kita bisa dapatkan bahwa konsep yang bersimbah darah pun.. yang menurut kebanyakan orang konsep bar-bar dan buruk.. ternyata bisa mendapatkan pencerahan. Mushashi sudah terlepas dari konsep umum jalan pedang. Dia membuat konsepnya sendiri yang tanpa konsep. SUWUNG dalam jalan pedang. Di dalam fikirannya tak ada muatan jurus terbaik, tetapi memakai jurus apapun ketika duel.

Demikian juga JALAN SUWUNG. Segala hal adalah proses. Tak ada proses yang harus begini dan begitu. Tetapi.. menyadari.. kapan saatnya proses begini, kapan saatnya proses begitu dan kapan saatnya berproses dengan tidak memakai proses yang begini dan begitu. Tak ada muatan pasti. Pasti putih.. atau pasti hitam. Segalanya hanya abu-abu.. inilah pelampuan dualitas.

SUWUNG sajalah!!